Rabu, 20 Juli 2011

Jagalah Emosi Untuk Mencari Jalan Terbaik dari Suatu Kejadian

Suatu pagi nasib yang tidak beruntung aku alami dimana kendaraan yang sedang aku kendarai ditabrak sepeda motor dari belakang, akibat kejadian tersebut lampu depan sepeda motor yang menabrak pecah lalu sipegendara motor marah-marah dan berkata kasar pada aku, untungnya aku bisa mengendalikan emosi dan sikap dengan suara sedang saya mengatakan mari kita selesaikan di depan karena tempat kejadiannya tidak memungkinkan untuk berhenti. Keberuntungan yang tidak berpihak sipegendara motor malah mengambil batu mau pecahkan kaca mobil saya, lalu saya mulai ancang2 untuk melawan tindakkannya dengan nada keras saya melawan dan mau menendang kepala dia sebelum batu melayang, namun hal tersebut membuat emosi sipegendara tadi rendah dan saya berkata, mari kita selesaikan dengan polisi secara baik2 atau kita berdua dengan baik, saya mengatakan saya sedikitpun tidak akan lari dari kenyataan mau baik atau buruk anda akan saya hadapi.. terserah pilih kata saya, akhirnya sipegendara mulai menunjukkan sikap merendah dan mengatakan silahkan diganti saja separoh dari harga beli kacanya.. sayapun mendegar kalimat tadi bilang silahkan anda tannya harganya nanti hubungi saya dengan alamat dan no HP yang saya tinggalkan.
Banyak hikmah yang saya ambil disini, pertama emosi harus bisa dikendalikan. Kemudian segala sesuatu bisa diselesaikan dengan sikap yang lebih bersahabat.

Pada sorenya saya dapat telpon dari pengendara tadi dan memberikan harga dari lampu depan sepeda motornya, dengan ikhlas saya minta no. rekeningnya lalu saya tranfer uang sesuai kesepakatan saya dengan dia serta kalimat maaf dari saya, dengan sikap demikian pengendara tadi minta maaf pula pada saya dan mengatakan kilaf atas emosi dan kata2 yang dikeluarkannya.


Demikianlah pengalaman nyata, semoga jadi pelajaran bagi kita semua..

Ampera Warman

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda